Minggu, 28 Maret 2010

Zuhud

Zuhud terhadap sesuatu maknanya adalah berpaling karena menganggap remeh, tidak bernilai dan tidak minat. Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan sesuatu yang sudah jelas halal dan menyia-nyiakan harta (Abu Muslim al-Khaulani Rochimahulloh). Bukan berarti kita tidak tertarik untuk mencari kelebihan harta. Akan tetapi arti Zuhud terhadap dunia yang sesungguhnya adalah kita harus lebih Yaqin, seyaqin-yaqinnya, terhadap segala sesuatu yang ada di sisi Alloh, memilih sesuatu yang bisa mengangkat derajat kita di sisi Alloh, daripada apa yang ada di tangan kita, atau terhadap apa yang menurut kita secara akal lebih baik. Dan bahkan apabila kita di uji oleh Alloh dengan musibah apapun juga, maka kita lebih senang dengan pahala yang akan kita peroleh apabila kita bisa melalui musibah tersebut dengan sabar dan ikhlas, hingga membuat kita selalu berharap musibah tersebut akan tetap terjadi kepada kita, selama musibah tersebut menjadikan kita lebih dekat di sisi Alloh.
Menurut Abu Sulaiman Rochimahulloh, "Janganlah engkau bersaksi untuk seorang bahwa ia orang yang zuhud, karena zuhud itu letaknya ada di hati" ...
Zuhud itu dapat diartikan dengan tiga hal, yang semuanya merupakan perbuatan hati ...

Pertama, hendaknya seseorang itu lebih yaqin terhadap apa yang ada di sisi Alloh daripada apa yang ada di sisi manusia itu sendiri. Hal tersebut bisa terjadi apabila kita memiliki keyakinan yang amat sangat kuat terhadap Alloh, karena Alloh itu akan menjamin rejeki seluruh hamba dan menanggungnya ...
Yaqin terhadap rizqi Alloh ...... "Dan tidak ada satu pun makhluk yang bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rizqinya oleh Alloh ...." (Qs 11:6) ..
Dan lebih memilih mulia di sisi Alloh daripada seisi dunia .... "Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Alloh akan kekal" (Qs 16:96) ..

Kedua, jika seorang hamba mendapatkan musibah dunia, seperti harta ludes, anak/suami/orang tua meninggal dunia atau pergi, maka ia lebih senang terhadap pahala yang akan didapatkan dari musibah tersebut, daripada urusan musibah dunia yang hilang tersebut, kembali lagi ....
Sesungguhnya .... "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan menimpa dirimu, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) ..... ....... Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Alloh. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu ...... " (Qs 57:22-23)

Ketiga, Pujian dan Celaan dari orang tidak akan berpengaruh bagi hamba yang zuhud selama dalam kebenaran. Karena hati yang Zuhud akan penuh dengan kecintaan kepada kebenaran, dan selalu ridho kepada Rabb-nya ..

SubhanAlloh ... ya Alloh ya Rachman ya Rachim ... tetapkanlah Zuhud di hatiku hingga akhir hayatku ... Amin ... sebagaimana dalam tertulis dan firman-Mu ya Alloh ...

" Katakanlah, Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan di zhalimi sedikitpun" Qs 4:77
"Wahai manusia. Sungguh, janji Alloh itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Alloh" Qs 35:5 ..

As-sunnah